Anda ibu rumah tangga, atau termasuk orang yang sangat memperhatikan penampilan? Pasti kenal dong dengan olive oil alias minyak zaitun. Kegunaannya minyak zaitun yang luas dari dapur hingga melebar ke ranah kecantikan, dari kulit kaki hingga ujung rambut, wah. Penghilang jerawat dan kulit mati abadi. heu heu, udah mulai melek nih, kalau ada yang ngomong kecantikan. Hehehe. Yeah akhirnya saya pengin membuka satu lagi rahasia minyak zaitun, yaitu umur minyak zaitun ... kapan sih minyak zaitun dalam botol di dapur kita kadaluarsa? Hee gimana tahunya tuh?. Tentunya dari penelitian terbaru donk. Kan blog kimia...
Maria Tasioula-Margari dan Kali Kotsiou, dari Universitas Ioannina, Yunani, menganalisis perubahan karakteristik kualitas VOO pada minyak zaitun yang disimpan selama 18 bulan dalam fase padat menggunakan spektrometri massa kromatografi mikro-ekstraksi-gas (SPME-GC-MS). dan ternyata eng ing eng..... jrengggg
Bahkan setelah 18 bulan penyimpanan kualitas karakteristik yang ditentukan oleh Masyarakat Eropa buat expirednya ni minyak, seperti keasaman dan peroksida bebas, Minyak zaitun masih mempunyai senyawa-senyawa volatil yang membuat rasanya tetap stabil selama 18 bulan penyimpanan. Namun, tentu saja waktu setahun setengah itu, minyak zaitunnya sudah menghasilkan produk oksidasi. Tingginya tingkat pembentukan produk oksidasi yang mudah menguap, seperti Heptanal, 2-Heptanal dan pentanal, juga diamati yang bertanggung jawab terhadap hilangnya rasa.
Benar-benar penelitian sangat lama, hanya untuk menunggu sampel siap. Hehehe, atau malah sekedar comot di supermarket dengan tgl produksi dan kadaluwarsanya di ketahui? yehh tak tahulah, Intinya adalah, 18 bulan penyimpanan, minyak zaitun masih cukup aman di komsumsi. Dan tentunya dalam penyimpanan lebih baik dibandingkan dan lebih lambat dibandingkan saat segel sudah terbuka. wih ngeri.
SUmber: http://www.chemistryviews.org/details/news/7086981/Lifespan_of_Olive_Oil.html
Rasa unik minyak zaitun (VOO) dikaitkan dengan senyawa volatil yang berkembang dari asam linolenat dan linoleat melalui berbagai reaksi enzimatik. Selama penyimpanan VOO oksidasi asam lemak dimulai dan mengurangi kualitas dan nilai gizi VOO. Produk oksidasi Volatile, bertanggung jawab untuk menghilangkan rasa dalam sampel dan kemudian menyebabkan tengik, maka mendominasi senyawa volatil yang baunya ´´menyenangkan´´.
Ilustrasi Minyak zaitun |
Bahkan setelah 18 bulan penyimpanan kualitas karakteristik yang ditentukan oleh Masyarakat Eropa buat expirednya ni minyak, seperti keasaman dan peroksida bebas, Minyak zaitun masih mempunyai senyawa-senyawa volatil yang membuat rasanya tetap stabil selama 18 bulan penyimpanan. Namun, tentu saja waktu setahun setengah itu, minyak zaitunnya sudah menghasilkan produk oksidasi. Tingginya tingkat pembentukan produk oksidasi yang mudah menguap, seperti Heptanal, 2-Heptanal dan pentanal, juga diamati yang bertanggung jawab terhadap hilangnya rasa.
Benar-benar penelitian sangat lama, hanya untuk menunggu sampel siap. Hehehe, atau malah sekedar comot di supermarket dengan tgl produksi dan kadaluwarsanya di ketahui? yehh tak tahulah, Intinya adalah, 18 bulan penyimpanan, minyak zaitun masih cukup aman di komsumsi. Dan tentunya dalam penyimpanan lebih baik dibandingkan dan lebih lambat dibandingkan saat segel sudah terbuka. wih ngeri.
SUmber: http://www.chemistryviews.org/details/news/7086981/Lifespan_of_Olive_Oil.html