Sifat khas litium
Terdapat
perbedaan signifikan antara litium dengan sifat unsur segolongan bahkan
litium mempunyai sifat-sifat yang mirip logam alkali tanah, ini bisa
dilihat dari
- Kekerasan litium terbesar dalam golongan alkali, mirip dengan kekerasan logam alkali tanah
- Litium membentuk oksida normal Li2O bukan dioksida (2-) ataupun dioksida (1-)
- Litium adalah satu-satunyalogam alkali yang membentuk senywa nitrida seperti logam alkali tanah
- Satu-satunya logam alkali yang membentuk senyawa dikarbida (2-) Li2C2 (Litium Asetilida) seperti juga logam alkali tanah membentuk dikarbida
- Garam-garam litium dengan karbonat, fosfat, dan fluorida mempunyai kelarutan sangat rendah dengan air sedangkan logam-logam alkali dengan karbonat, fosfat, dan fluorida tidak larut dalam air.
- Litium membentuk berbagai senyawa organometalit sama seperti magnesium.
Kemiripan
ini bisa diterangkandari rapatan muatan kation dari litium. Dalam
golongannya, litium mempunyai ukuran volume terkecil sehingga kation
litium mempunyai daya mempolarisasi yang besar. Rapatan muatan kation Li
adalah 98 C mm-3, ternyata jauh lebih besar dari rapatan muatan kation lain yang segolongannya yang relatif kecil. Dan relatif dekat dengan rapat muatan kation magnesium (120 C mm-3)
Anomali Berilium
Perbedaan
besar antara berilium dengan logam alkali tanah yang lain dan
kesamaannya dengan aluminium dapat dijelaskan melalui densitas muatan.
Densitas muatan ion berilium dalam geometri tetrahedron adalah ~1100 Cmm-3 sedangkan untuk ion aluminium dalam geometri tetrahedron dengan jari-jari 53 pm adalah ~770 Cmm-3 (dan dalam geometri oktahedron dengan jari-jari 68 pm yaitu ~364 Cmm-3)
jadi densitas muatan ion berilium lebih dekat dengan densitas muatan
ion aluminium dibandingkan dengan densitas muatan anggota logam alkali
tanah yang lain. (120-23 Cmm-3)
Beberapa sifat berilium yang mendekati aluminium adalah;
- Di udara, kedua unsur membentuk lapisan oksida yang dapat melindungi permukaan unsur dibawahnya dari kontak lanjut dengan udara.
- edua unsur bersifat amfoterik, bereaksi dengan asam membentuk garamnya dan bereaksi dengan ion hidroksida pekat membentuk anion berilat dan aluminat.
- Keduanya dapat membentuk karbida (Be2C dan Al4C3) yang jika bereaksi dengan air membentuk metana. Bedanya dengan logam alkali tanah yang lain yang bereaksi dengan air membentuk etuna.