Kestabilan atom
Kemampuan terpenting yang dimiliki oleh semua jenis atom adalah kemampuan bergabung dengan unsur lain untuk membentuk senyawa. Dalam senyawa, atom-atom terbentuk terpadu oleh suatu bentuk ikatan yang disebut ikatan kimia, yang seringkali dipengaruhi oleh gaya tarik menarik.
Unsur-unsur dialam rata-rata ditemukan dalam bentuk senyawa. Seperti H2O, NH3, H2SO4, CO2, dan O2. Unsur-unsur tersebut membentuk ikatan kimia agar stabil. Unsur-unsur yang di alam ditemukan tidak
berikatan membentuk senyawa adalah unsur-unsur seperti Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn. Ternyata berada dalam golongan gas mulia yang stabil. Mengapa stabil? Ibarat sebuah botol yang sudah penuh, gas mulia yang mempunyai konfigurasi elektron penuh tidak memerlukan unsur lain untuk mencapai kestabilan. Lewis dan Kossel mengaitkan kestabilan unsur dengan konfigurasi elektronnya.
Kemampuan terpenting yang dimiliki oleh semua jenis atom adalah kemampuan bergabung dengan unsur lain untuk membentuk senyawa. Dalam senyawa, atom-atom terbentuk terpadu oleh suatu bentuk ikatan yang disebut ikatan kimia, yang seringkali dipengaruhi oleh gaya tarik menarik.
Unsur-unsur dialam rata-rata ditemukan dalam bentuk senyawa. Seperti H2O, NH3, H2SO4, CO2, dan O2. Unsur-unsur tersebut membentuk ikatan kimia agar stabil. Unsur-unsur yang di alam ditemukan tidak
berikatan membentuk senyawa adalah unsur-unsur seperti Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn. Ternyata berada dalam golongan gas mulia yang stabil. Mengapa stabil? Ibarat sebuah botol yang sudah penuh, gas mulia yang mempunyai konfigurasi elektron penuh tidak memerlukan unsur lain untuk mencapai kestabilan. Lewis dan Kossel mengaitkan kestabilan unsur dengan konfigurasi elektronnya.
Ayo kita lihat!
Unsur
|
Konfigurasi elektron
|
Elektron valensi
| ||||
2He
|
2
|
2
| ||||
10Ne
|
2
|
8
|
8
| |||
18Ar
|
2
|
8
|
8
|
8
| ||
36Kr
|
2
|
8
|
18
|
8
|
8
| |
54Xe
|
2
|
8
|
18
|
18
|
8
|
8
|
Ngomong-ngomong tentang botol yang sudah penuh,
lihatlah pola dari konfigurasi elektron gas mulia diatas. Benar sekali,
terdapat kesamaan pola pada kulit terluar, yaitu delapan. Kulit terluar juga
disebut juga dengan nama elektron valensi, yaitu elektron yang berada dalam
kulit terluar.
Perhatikan konfigurasi elektron dalam beberapa unsur berikut.
Ayo kita lihat!
Unsur
|
Konfigurasi elektron
|
Elektron valensi
| ||||
2He
|
2
|
2
| ||||
3Li
|
2
|
1
|
1
| |||
5B
|
2
|
3
|
3
| |||
7N
|
2
|
5
|
5
| |||
8O
|
2
|
6
|
6
| |||
9F
|
2
|
7
|
7
| |||
12Mg
|
2
|
8
|
2
|
2
| ||
19Cl
|
2
|
8
|
8
|
1
|
1
| |
33As
|
2
|
8
|
18
|
5
|
5
|
Pada tabel kedua, elektron valensi dari
unsur-unsur tersebut bervariatif. Nah, jika gas mulia adalah unsur yang stabil
dengan konfigurasi elektron dan elektron valensi 2 (untuk He) dan 8 untuk yang
lain maka unsur-unsur di tabel 2 dengan elektron valensi antara 1 sampai dengan
7 merupakan unsur-unsur tidak stabil atau dapat disebut sebagai unsur-unsur
reaktif.
Lalu, bagaimana agar unsur-unsur tersebut stabil?
Salah satunya adalah dengan membentuk suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia.
Lihat lagi konfigurasi elektron gas mulia yang
stabil. Didepa telah dijelaskan karena elektron valensi atau jumlah elektron
terluarnya sudah penuh, yakni 2 dan 8. Pada elektron kimia yang berperan dalam
membentuk ikatan adalah elektron valensi. Jadi atom-atom berikatan agar
mempunyai elektron valensi 2 atau 8 agar menjadi stabil seperti gas mulia.
Perhatikan!
Unsur
|
Konfigurasi elektron
|
Melepas
|
Menerima
|
Ditulis
|
9F
|
2 7
|
-
|
1
|
F-
|
11Na
|
2 8 1
|
1
|
-
|
Na+
|
18Ar
|
2 8 8
|
-
|
-
|
Ar
|
20Ca
|
2 8 8 2
|
2
|
-
|
Ca2+
|
Unsur-unsur diatas, 9F dan 11Na
adalahyang termasuk tidak stabil. Unsur-unusr akan menjadi stabil jika
mempunyai elektron valensi seperti gas mulia yaitu 2 dan 8. Jangan lupa,
kecenderungannya adalah mengikuti konfigursi elektron gas mulia terdekat. Jadi
golongan 1A, IIA, dan IIIA lebih suka melepas elektron terluarnya untuk
mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan no atom dibawahnya. Sedangkan
golongan VA, VIA, dan VIIA lebih cenderung mengikat elektron agar mencapai
konfigurasi elektron gas mulia dengan no atom lebih tinggi daripada unsur
tersebut. Jadi, 3Li tidak mengikat 7 elektron untuk mengikuti 10Ne yang
mempunyai elektron valensi 8, tetapi lebih cenderung melepaskan 1 elektron
terluarnya untuk memiliki elektron valensi sepertti He, yaitu 2.
Kossel dan lewis memperkenalkan cara unsur-unsur
mencapai kestabilan seperti gas mulia dengan mengikuti aturan duplet dan oktet.
1.
Aturan duplet
Adalah keadaan dimana unsur-unsur lain membentuk
kestabilan seperti 2He =2 (duplet) diantaranya H, Li dan Be. Kecenderunga
ini bisa didapat dengan melepaskan elektron atau dengan mengikat elektron.
Unsur
|
Konfigurasi
elektron
|
Elektron
Valensi
|
Melepas
|
Menerima
|
2He
|
2
|
2
|
-
|
-
|
3Li
|
2
1
|
1
|
1
|
-
|
4Be
|
2
2
|
2
|
2
|
-
|
Jadi, Li dan Be masing-masing melepaskan elektron
dikulit terluarnya agar mempunyai konfigurasi elektron seperti 2He.
2.
Aturan oktet
Merupakan kecenderungan unsur-unsur menjadikan
konfiguas elektronnya mengikuti gas mulia dengan cara melepas elektron valensinya
atu menyerap elektron tambahan.
Untuk atom yang mempunyai elektron valensi kecil
(1,2,3) cenderung melepaskan elektron untuk membentuk konfigurasi elektron gas
mulia.
Contoh:
11Na = 2 8
1 melepas 1 elektron menyerupai
Neon (Ne = 2 8)
10Ne = 2 8
17Cl =
2 8 7
menyerap 1 elektron menyerupai Argon