Unsur dan senyawa, emang apaan bedanya? emang ada?Heheheh kebanyakan becanda aku ya, maap.. Biar belajar kimia nggak membosankan gitu, dulu saya sempet nyeplos agar nama kimia di ganti kimi aja, biar kesannya imut-imut ngegemesin. Karena banyak juga loo yang begitu denger kimia langsung alergi, kulit bentol-bentol, ada malah yang begitu denger kimia langsung ngacir ke wc, perut mules. Apalagi mesti ketemu guru atau dosennya. Ada-ada saja cerita ajaib dari pelajaran satu ini. Heee mau bahas unsur dan senyawa malah ngacir kemana, ayo deh langsung aja.
Unsur merupakan bentuk sederhana dari materi yang mempunyai sifat
unik fisika dan kimia sendiri. Suatu unsur tidak bisa diuraikan menjadi zat-zat
lain yang lebih sederhana dengan cara fisika maupun reaksi kimia biasa,
maksudnya reaksi kimia yang bukan reaksi nuklir atau reaksi inti. Karena dengan
reaksi nuklir kita bisa mengubah suatu unsur menjadi unsur lain yang berbeda
sifatnya dari unsur semula. (Sutresna, 1994). Setiap unsur mempunyai nama,
seperti oksigen, emas, besi, dan seng. Pada satu sampel oksigen hanya berisi
atom oksigen. Karena sifat makroskopis oksigen seperti warna, kerapatan, titik
beku dan titik didihnya berbeda dari unsur emas karena atom oksigen berbeda
dengan atom emas (Silberberg, 2006).
Senyawa adalah materi yang terdiri dari dua atau lebih unsur dan
berikatan secara kimia. Ammonia, air, karbon dioksida dan garam dapur adalah
senyawa yang biasa kita temui sehari-hari. Sifat kimia dari senyawa sangat
berbeda dengan sifat unsur penyusun-penyusunnya. Misalnya air merupakan senyawa
yang berwujud cair dan tidak mudah terbakar, penyusun-penyusunnya yaitu hidrogen
berwujud gas dan sangat mudah terbakar, dan oksigen berwujud gas serta sangat
diperlukan dalam proses pembakaran. Senyawa-senyawa dialam tersusun mengikuti hukum
perbandingan massa yang tetap (Sutresna, 1994).