Tata nama senyawa poliatomik
Senyawa poliatomik adalah gabungan dari kation (ion bermuatan postif)
dengan anion (ion bermuatan negatif) poliatomik (lebih dari dua unsur). Tata nama senyawa ion yang mengandung poliatom yaitu
sebagai berikut:
1. Untuk senyawa yang terdiri atas kation logam dan anion
poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion
poliatom.
Contoh:
a.
NaOH dari Na+ dan OH- nama senyawanya Natrium hidroksida;
b.
KMnO4 dari K+ dan MnO4- nama senyawanya Kalium permanganat;
c.
PbSO4 dari Pb2+ dan SO42- nama senyawanya Timbal (II) sulfat.
2. Untuk senyawa yang terdiri atas kation poliatom dan anion
monoatom atau poliatom,penamaan dimulai dari nama kation poliatom diikuti nama
anion monoatom ataupoliatom.
Contoh:
a. NH4Cl : ammonium klorida
b. NH4CN : ammonium sianida
c.
(NH4)2SO4 : ammonium
sulfat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nama senyawa ion poliatomik
sebagai berikut.
1.
Kebanyakan ion poliatom bermuatan
negatif kecuali ion amonium(NH4+).
2. Hampir seluruh ion poliatom mengandung oksigen, kecuali CN– danNH4+.
a.
jika
mengandung oksigen lebih banyak namanya diberi akhiran –at
b.
jika
mengandung oksigen lebih sedikit namanya diberi akhiran -it
Contoh:
NO3– = nitrat NO2– = nitrit
SO42– = sulfat SO32– = sulfit
PO42– = fosfat PO32– = fosfit
3. Pemberian nama senyawa poliatom diawali dengan
menyebutkan nama kation kemudian nama anionnya.
Unsur halogen, misalnya klor dapat membentuk ion yang mengandung
oksigen dengan jumlah sampai 4. Cara pemberian namanya yaitu,
a.
untuk ion
yangmengikat oksigen paling sedikit diberi awalan hipo- dan akhiran –it,
b.
sedangkan yang
mengikat oksigen paling banyak diberi awalan per- dan akhiran –at.
Contoh:
NaClO = natrium hipoklorit
NaClO2 = natrium
klorit
NaClO3 = natrium
klorat
NaClO4 = natrium perklorat
4.
Suatu senyawa bersifat netral. Oleh
karena itu, apabila suatu senyawa belum netral, ion-ion yang berbeda muatannya
harus disamakan terlebih dahulu dengan menambahkan angka indeks.
Contoh:
a.
Ion Pb2+ dan NO3–. Oleh karena Pb bermuatan 2+
sedangkan NO3 bermuatan –1, untuk membentuk senyawa yang netral diperlukan 2 NO3 –. Maka senyawanya menjadi Pb(NO3)2.
b.
Ion Ca2+ dan ion PO4 3-. Oleh karena Ca bermuatan +2 dan
PO4 bermuatan –3, untuk membentuk senyawa
netral Ca harus dikalikan 3 dan PO4 harus dikalikan 2. Maka senyawanya menjadi Ca3(PO4)2.