September 29, 2014

Tata Nama Senyawa Poliatomik

Tata nama senyawa poliatomik
Senyawa poliatomik adalah gabungan dari kation (ion bermuatan postif) dengan anion (ion bermuatan negatif) poliatomik (lebih dari dua unsur). Tata nama senyawa ion yang mengandung poliatom yaitu sebagai berikut:
1.    Untuk senyawa yang terdiri atas kation logam dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion poliatom.

Contoh:
a.         NaOH dari Na+ dan OH-  nama senyawanya Natrium hidroksida;
b.         KMnO4 dari K+ dan MnO4- nama senyawanya Kalium permanganat;
c.         PbSO4 dari Pb2+ dan SO42- nama senyawanya Timbal (II) sulfat.
2.    Untuk senyawa yang terdiri atas kation poliatom dan anion monoatom atau poliatom,penamaan dimulai dari nama kation poliatom diikuti nama anion monoatom ataupoliatom.
Contoh:
a.      NH4Cl : ammonium klorida
b.      NH4CN : ammonium sianida
c.       (NH4)2SO4 : ammonium sulfat

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nama senyawa ion poliatomik sebagai berikut.
1.       Kebanyakan ion poliatom bermuatan negatif kecuali ion amonium(NH4+).
2.       Hampir seluruh ion poliatom mengandung oksigen, kecuali CN danNH4+.
 a.    jika mengandung oksigen lebih banyak namanya diberi akhiran –at
 b.    jika mengandung oksigen lebih sedikit namanya diberi akhiran -it
Contoh:
NO3– = nitrat NO2–      = nitrit
SO42– = sulfat SO32–  = sulfit
PO42– = fosfat PO32– = fosfit
3.       Pemberian nama senyawa poliatom diawali dengan menyebutkan nama kation kemudian nama anionnya.
Unsur halogen, misalnya klor dapat membentuk ion yang mengandung oksigen dengan jumlah sampai 4. Cara pemberian namanya yaitu,
 a.    untuk ion yangmengikat oksigen paling sedikit diberi awalan hipo- dan akhiran –it,
 b.    sedangkan yang mengikat oksigen paling banyak diberi awalan per- dan akhiran –at.
Contoh:
NaClO = natrium hipoklorit
NaClO2 = natrium klorit
NaClO3 = natrium klorat
NaClO4 = natrium perklorat


4.       Suatu senyawa bersifat netral. Oleh karena itu, apabila suatu senyawa belum netral, ion-ion yang berbeda muatannya harus disamakan terlebih dahulu dengan menambahkan angka indeks.
Contoh:
a.       Ion Pb2+ dan NO3–. Oleh karena Pb bermuatan 2+ sedangkan NO3 bermuatan –1, untuk  membentuk senyawa yang netral diperlukan 2 NO3 –. Maka senyawanya menjadi Pb(NO3)2.


b.       Ion Ca2+ dan ion PO4 3-. Oleh karena Ca bermuatan +2 dan PO4 bermuatan –3, untuk membentuk senyawa netral Ca harus dikalikan 3 dan PO4 harus dikalikan 2. Maka senyawanya menjadi Ca3(PO4)2.
Farixsantips