September 16, 2014

Faktor Pergeseran Kesetimbangan

Kesetimbangan akan terus berlanjut kecuali ada faktor pengganggu
Faktor pergeseran kesetimbangan kimia
Bagaimana jika pada suatu reaksi kesetimbangan diberikan perubahan-perubahan? Suatu reaksi kesetimbangan mempunyai sifat berlangsung dua arah dan dinamis. Kalau ada pengaruh dari luar, sistem akan mengadakan aksi, yaitu pergeseran reaksi untuk  mengurangi pengaruh tersebut. Apa saja faktor yang mempengaruhi pergeseran reaksi kesetimbangan? Henry Louis Le Chatalier, ahli kimia Perancis (1852-1911) mengemukakan suatu pernyataan mengenai perubahan yang terjadi pada sistem Kesetimbangan jika ada pengaruh dari luar. Pernyataan ini dikenal sebagai Azas Le Chatalier yang berbunyi:

“Jika suatu sistem kesetimbangan menerima suatu aksi maka sistem tersebut akan mengadakan reaksi, sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya.”
Asas Le Chatelier menyatakan jika kesetimbangan dinamis terganggu akibat adanya perubahan kondisi, maka kesetimbangan akan bergeser kearah yang berlawanan dengan perubahan tersebut . Sangat penting untuk memahami asas Le Chatelier, karena akan sangat membantu ketika kamu menerapkan perubahan kondisi dalam reaksi yang mengalami kesetimbangan dinamis.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Kesetimbangan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sistem kesetimbangan (faktor pergeseran kesetimbangan kimia) adalah perubahan konsentrasi, perubahan suhu, perubahan tekanan, dan perubahan volume. Seperti yang akan dijabarkan berikut ini;

1.      Perubahan Konsentrasi

Perubahan konsentrasi pada faktor pergeseran reaksi kesetimbangan
Perubahan konsentrasi
Anggaplah kita memiliki persamaan reaksi kesetimbangan antara empat zat,A, B, C dan D, sebagai berikut :

aA + bB          -.       cC + dD

Apa yang akan terjadi jika kita mengubah konsentrasi zat-zat yang bereaksi ? Berdasarkan asas Le Chatelier, posisi kesetimbangan akan bergerak kearah yang berlawanan dari perubahan. Berarti dengan penambahan konsentrasi A, maka posisi kesetimbangan akan bergeser kearah pembentukan C dan D.

2.      Perubahan Volume atau Tekanan

Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam system akan mengadakan reaksi berupa pergeseran kesetimbangan sebagai berikut.
a.       Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi kecil.
b.      Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi besar.

3.      Perubahan Suhu

Menurut Van’t Hoff:

  • Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
  • Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).
Contoh:

2 NO(g) + O2(g)  2 NO2(g)   ΔH = –216 kJ

(reaksi ke kanan eksoterm)

Reaksi ke kanan eksoterm berarti reaksi ke kiri endoterm.

  • Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri (ke arah endoterm atau yang membutuhkan kalor).
  •  Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (ke arah eksoterm).

4.      Pengaruh Katalisator terhadap Kesetimbangan

Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap). Hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.

Update; October 2015
Farixsantips