October 25, 2014

Sifat Fisika dan Kimia Oksigen

Oksigen adalah unsure yang sangat umum diantara unsure-unsur golongan VI yang beranggotaan O, S, Se, Te, dan Po. Oksigen mempunyai konfigurasi s2p4 dalam tingkat energy yang tertinggi. Oksigen dapat membuat ikatan unsure dan ikatan kovalen dengan unsure-unsur lain. Tentang sifat fisika dan sifat kimia oksigen akan di jelaskan dibawah ini. 

Sifat fisika

Oksigen mempunyai beberapa sifat fisika,diantaranya adalah yang terdapat dalam table berikut.

Sifat fisika
Oksigen
Massa atom relative
15,9944
Nomor atom
8
Konfigurasi electron
2s2 2p4
Jari-jari atom (nm)
0,074
Jari-jari X2- (nm)
0,140
Keelektronegatifan
3,5
Energy ionisasi I (kJ/mol)
1316
Energy ionisasi II (kJ/mol)
3396
Kerapatan (g/cm3)
1,27 (padatan)
Titik leleh (˚C)
-183
Titik beku (˚C)
-219
Potensial elektroda (V)
+0,401
X2(g) + 2e+ (aq) → 2X-(aq)
-

Ada tiga isotop oksigen yang terdapat di alam 16O (99,76%), 17O (0,04%), dan 18O (0,2%). Bilangan oksidasi oksigen adalah -2 pada kebanyakan senyawa, tapi pada peroksida -1 dan superoksida -½. Contoh:
H2O,O                             =   -2
HOOH,O                         =   -1
HO[O]nOH,O =               -½

Sifat kimia

Oksigen membentuk senyawa kimia dengan semua elemen lain kecuali gas inert cahaya. Menjadi bukan logam yang paling aktif (setelah fluor), oksigen berinteraksi langsung dengan unsur-unsur yang paling reaktif. Satu-satunya pengecualian adalah gas inert berat, halogen, emas, dan platinum; senyawa dengan oksigen yang diperoleh dengan metode tidak langsung. Hampir semua reaksi yang melibatkan oksigen adalah reaksi oksidasi eksotermik, yaitu, disertai dengan evolusi panas. Oksigen bereaksi dengan hidrogen pada suhu biasa sangat lambat, sedangkan reaksi ini hasil eksplosif di atas 550 ° C: 2H 2 + O 2 = 2H 2 O. Oksigen bereaksi dengan belerang, karbon, nitrogen, dan fosfor sangat lambat dalam keadaan biasa. Laju reaksi meningkat dengan meningkatnya suhu sampai pada karakteristik pengapian suhu untuk masing-masing elemen pembakaran terjadi.  Reaksi oksigen dengan nitrogen adalah endotermik karena stabilitas tertentu dari molekul 2 N dan menjadi nyata hanya di atas 1200 ° C atau dalam mengalirkan listrik: N 2 + O 2 = 2NO. Oksigen aktif mengoksidasi hampir semua logam dan, dengan mudah khusus, alkali dan alkali logam tanah. Reaktivitas dari suatu logam dengan oksigen tergantung pada banyak faktor, seperti kondisi permukaan logam, tingkat subdivisi, dan adanya kotoran.

Kelimpahan oksigen di alam

Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di biosfer, udara, laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah ketiga di alam semesta, setelah hidrogen dan helium. Sekitar 0,9% massa Matahari adalah oksigen.Oksigen mengisi sekitar 49,2% massa kerak bumi dan merupakan komponen utama dalam samudera (88,8% berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan komponen paling umum kedua dalam atmosfer bumi, menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015 ton) atmosfer. Bumi memiliki ketidak laziman pada atmosfernya dibandingkan planet-planet lainnya.
Dalam sistem tata surya karena ia memiliki konsentrasi gas oksigen yang tinggi di atmosfernya. Bandingkan dengan Mars yang hanya memiliki 0,1% O2 berdasarkan volume dan Venus yang bahkan memiliki kadar konsentrasi yang lebih rendah. Namun, O2 yang berada di planet-planet selain bumi hanya dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa molekul-molekul beratom oksigen, misalnya karbon dioksida. Air dingin melarutkan lebih banyak O2.
Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim ini merupakan akibat dari siklus oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di dalam dan di antara tiga reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer, dan litosfer. Faktor utama yang mendorong siklus oksigen ini adalah fotosintesis. Fotosintesis melepaskan oksigen ke atmosfer, manakala respirasi dan proses pembusukan menghilangkannya dari atmosfer. Dalam keadaan kesetimbangan, laju produksi dan konsumsi oksigen adalah sekitar 1/2000 keseluruhan oksigen yang ada di atmosfer setiap tahunnya.

Oksigen bebas juga terdapat dalam air sebagai larutan. Peningkatan kelarutan O2 pada temperatur yang rendah memiliki implikasi yang besar pada kehidupan laut. Lautan di sekitar kutub bumi dapat menyokong kehidupan laut yang lebih banyak oleh karena kandungan oksigen yang lebih tinggi. Air yang terkena polusi dapat mengurangi jumlah O2 dalam air tersebut. Para ilmuwan menaksir kualitas air dengan mengukur kebutuhan oksigen biologis atau jumlah O2 yang diperlukan untuk mengembalikan konsentrasi oksigen dalam air itu seperti semula. 


Farixsantips