October 16, 2014

Curhat Blogger Kimia Pemula

Saya nggak yakin kalau blog kimiaku ini punya pembaca setia, yang seperti itu gimana ya cari tahunya? Kalau ada, alhamdulillah dan saya minta maaf karena sudah tiga hari tak posting apa-apa. Ceritanya saya sedang kehilangan ide. Sebagai blogger pemula, saya masih sering bingung.. Mau nulis apa yaa hari ini? dan lagipula beberapa hari ini, laptop yang punya tulisan besar dibawa kerja, nah buat baca yang kecil-kecil itu, mata saya sudah tak biasa. Heu heu, jadi curhat ya?

Rencana ke depan saya bakal lebih sering lirik ke berita kimia atau kimia or everyday yang sehari-hari aja lah yaa... kalau materi kimia. Ingatan saya nggak begitu bagus di bidang ini (wahahaha ngaku) dan saya pas hijrah ke tempat jauh ini lupa bawa buku, wkwkwk. Maaf ya, kalau kemudian
aktivitas ini tak tinggalin gara-gara merajut. Pokoknya dalam dua hari ini, saya sudah punya satu tas selempang (sederhana sih) dan dua dompet kecil. Lumayan lah buat perajut pemula (#menghibur diri). Pengin pamer, cuma kok jaringan ini lelet buanget yak, karena ketutup kabut kali lah?

Is this chemical case? So, gue tinggal di pegunungan. Sebuah kota lumayan padat di Brazil. Dulu awal-awal datang tempat ini begitu dinginnya karena masuk winter, meski ndak punya salju.. tapi pernah juga merasakan yang bernama 11-9 derajat Celcius. Nah beberapa hari ini, atau bulan. setelah tak menerima hujan lebih dari 6 bulan. São Paulo kekeringan, itu provinsi sebelah, jaraknya tak lebih dari 8 jam naek bus. Sungai kering, waduk ludes, ikan mati, mobil-mobil curian yang kemudian dibuang di sungai yang sudah ber karat karena korosi timbul, jadi semacam sungai mobil. Belum lagi fenomena matahari dan bulan merah karena tertutup asap. Kebetulan ada pabrik penyerap Karbon Dioksida, tapi kok ya di Kanada, disini belum ada. Suhu sudah mencapai suhu gurun, 36 derajat celcius. air dari shower tak lagi dingin, meskipun aliran listriknya sudah dimatikan, malah hangat-hangat kuku. Subhanallah,

Kemarin ada cerita dengan temen-temen tentang sholat minta hujan, tapi malu setengah mati sama Allah Tuhanku, wong Brazil itu free kok, pergaulan bebas dan umbar aurat di mana-mana. Negeri kaum Lut, negeri homoseksual kata temanku. Ya Rabb, ampuni kami... Orang-orang memang sudah sangat merindukan hujan, mereka mulai posting do´a dan harapan via media sosial agar orang-orang mengaminkan juga. Beberapa malah posting picture dengan baju hangat dan payung. Kondisi ini bisa membuat orang depresi karena panas. Perlu deteksi depresi dengan akurat nih, dari pada menunggu orang-orang bergelimpangan jadi stress menunggu hujan.

Do´akan kami ya, agar mendapat hujan juga, seperti sebagian besar wilayah kalimantan kemaren.

Salam,


Farixsantips