October 7, 2014

Perbedaan Reaksi Endoterm dan Reaksi Eksoterm

Kalau ngomongin perubahan energi kita nanti bakal ketemu reaksi endo dan ekso kan? bukan eksotik lo ya, karena yang eksotik itu ya.. kamu.. Hehehehe.

Reaksi Endoterm

Reaksi yang menyerap energi merupakan reaksi endoterm; perubahan entalpi nya (H) adalah positif. Entalpi produk reaksi lebih besar dibandingkan reaktan. Energi yang diserap dari lingkungan. Reaksi berikut endotermik.

  Pembentukan hidrogen iodida: 

  

  Dekomposisi air: 

   

Reaksi Eksoterm

Reaksi yang melepaskan energi merupakan reaksi eksotermis; perubahan entalpi adalah negatif. Entalpi produk adalah kurang dari reaktan. Energi dilepaskan ke lingkungan. Reaksi berikut eksotermis.

  Pembakaran metana: 

   

  Pembentukan air: 

  

Perhatikan bahwa dekomposisi air (equation b) adalah endotermik dan membutuhkan masukan dari 285,8 kJ energi per mol air terbentuk. Reaksi sebaliknya, pembentukan satu mol air dari hidrogen dan oksigen (persamaan d), adalah eksotermis dan melepaskan 285,8 kJ energi. Jumlah energi adalah sama, tetapi tanda perubahan energi berbeda.

Contoh lain adalah hubungan antara perubahan energi dan arah reaksi adalah pembentukan dan dekomposisi glukosa. Glukosa (C6H12O6) dibentuk dari karbon dioksida dan oksigen dalam sel-sel tanaman hijau dalam proses yang disebut fotosintesis. Fotosintesis merupakan reaksi endotermik. Sumber energi untuk pembentukan glukosa ringan (energi radiasi), biasanya dari sinar matahari.




Dengan demikian, tanaman hijau memiliki kemampuan luar biasa untuk menjebak energi sinar matahari dan menggunakan energi tersebut untuk menghasilkan glukosa dari karbon dioksida dan air. Energi yang tersimpan dalam glukosa. Sel hewan dan tumbuhan memiliki kemampuan yang sama luar biasa untuk memetabolisme glukosa dan menggunakan energi yang dilepaskan untuk mempertahankan suhu tubuh atau melakukan pekerjaan biologis, seperti kontraksi otot atau berpikir.

Salam, Umi Ayyash

Farixsantips