November 7, 2014

Iodometri

Pada titrasi redoks, salah satunya dikenal dengan iodometri yang menggunakan asam Iodida. Iodometri adalah titrasi terhadap iodium bebas (I2) dalam larutan. Proses yang terjadi merupakan proses titrasi tak langsung dimana oksidator yang akan ditetapkan direduksi dengan Iodida (I-) berlebih. Kemudian I2 yang dihasilkan dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S­­2O3). Contoh penggunaannya adalah saat analisis kadar etanol menggunakan reaksi redoks.

Pada titrasi iodometri, dalam suasana asam larutan I2 standar dapat digunakan untuk menetapkan beberapa jenis reduktornya  kuat seperti : SnCl, H2SO3, H2S, dan Na2S2O3, sedangkan untuk zat-zat reduktor yang lebih  lemah seperti : As3+, Sb3+ dan {Fe(CN)4}- hanya dapat ditetapkan dalam suasana netral atau sedikit asam.
Akhir titrasi iodometri ditandai dengan titik akhir akhir titrasi. Larutan iodium berwarna kuning menuju coklat ketika dititrasi dengan Natrium Tiosulfat akan berubah menjadi kuning menuju tak berwarna. Hilangnya warna iodium ini bisa menjadi indikator. Tes ini akan lebih sensitif dengan menggunakan larutan pati sebagai indikator. Pati bereaksi dengan iodium membentuk kompleks berwarna biru hitam yang terlihat dalam konsentrasi iodium yang sangat rendah.

Terkait artikel ini :

Titrasi iodometri dalam aplikasinya sering digabung-gabung dengan titrasi lain. Inilah seninya saat praktikum. Hehe




Farixsantips